Kamis, 20 Agustus 2020

SECERCAH HARAPAN LVRI UNTUK MENJADI PERHATIAN PEMERINTAH

Sebagai pendatang baru di DPP LVRI, tulisan ini merupakan tulisan ketiga di Blog Resmi penulis.   Pertama tanggal 10 Agustus 2020 dengan judul Dikala Panemi Covid 19, LVRI Mengadakan Simposium Dengan Tetap Berpegang Protokol Kesehatan.  Selanjutnya tulisan kedua dengan pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan judul Renungan Havetnas 2020 : "Dibalik Suksesnya Jalannya Simposium Ada Keprihatinan".  

Kali ini dengan judul Secercah Harapan LVRI Untuk Menjadi Perhatian Pemerintah.   Walau baru seminggu aktif di LVRI, karena tanggal 13 sd 28 Agustus 2020 kantor diliburkan sementara, namun dengan masa adaptasi, sudah sedikit banyak bisa melihat LVRI secara langsung.   Tulisan pertama, mengulas semangat Panitia Harvetnas yang luar biasa, tulisan kedua merasa prihatin karena belum semua instansi mengenal Hari Veteran Nasional.  

Mengikuti berita di media sosial, disaat merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 75, ada beberapa Kepala Daerah yang peduli kepada Para Veteran.   Gubernur Jawa Tengah disaat Peringatan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2020, memanggil Tokoh Veteran Jawa Tengah untuk naik Podium.   Tindakan ini sangat menarik perhatian, apalagi Pak Gubernur mengajak semua generasi muda  untuk memperhatikan para Pejuang.  Paling tidak melihat perjuangan yang tetap semangat dan tidak mengenal menyerah.   Tidak hanya sampai disitu Gubernur Jawa Tengah sambil bersepeda mendatangi rumahnya Kapten  Purn Sanjoto yang berumur 90 tahun.   Mengingat Kapten Purn Sanjoto mendiami rumah yang belum jelas statusnya, Pak Ganjar menjanjikan untuk mengurusnya.

Tidak kalah luar biasanya  tindakan mantan Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi terhadap Abah Emang bin Mali yang berusia 99 tahun.   Dari viral yang beredar mantan Bupati Purwakarta mendatangi rumah Abah Emang yang sangat sederhana memberikan bantuan.  Bahkan rumah Abah Emang langsung direhab.  Abah Emang karena pernah kena luka tembak sampai 8 peluru, mengajukan Pensiun Dini di tahun 1950 karena bekas luka yang tidak memungkinkan untuk berdinas lebih lanjut.  Saat pensiun dini umur Abah Emang masih sekitar 25 tahun.

Bukan hanya Gubernur Jawa Tengah dan mantan Bupati Purwakarta, yang mempunyai perhatian kepada para Veteran dan Pejuang.   Gubernur DKI di tahun 2019, membuat langkah yang tidak kalah populernya dengan membebaskan PBB untuk seluruh Veteran di DKI.  Bahkan bukan hanya para Pejuang atau Veteran yang dibebaskan dari PBB.   Seluruh Pensuinan di DKI, baik dari PNS/ASN, maupun Purnawirawan TNI dan POLRI semua dibebaskan bayar PBB.

Mudah mudahan langkah para Pejabat di daerah tidak sebatas saat ceremorial, namun bisa diprogramkan secara rutin.  Sehingga bisa mendukung program kerja para Ketua DPD LVRI di daerah.   Langkah langkah Gubernur DKI, Gubernur Jawa Tengah maupun Bupati Putwakarta bisa ditiru Pejabat Daerah lainnya.  Tentunya semua tidak akan lepas dari usaha para Ketua DPD LVRI setempat.

Sebetulnya kalau melihat bunyi pasal 19 UU no 15/2012 tentang Veteran, menyebutkan "Pemerintah memberikan dorongan dan batuan kepada LVRI untuk melaksanakan tugas.   Semestinya LVRI bisa mendapatkan APBN untuk melaksanakan program kerjanya.   Apalagi dalam pada 8 Kepres no 18/2018 tentang AD/ART LVRI, disana ada 7 Kementerian yang semestinya mendukung yaitu Kemenhan, Kemenkeu, Kemendagri, Kemendikbud, Kemensos, Kemenhub dan Kemenkes.   Namun yang terlihat gigih membantu dan mendukung baru dari Kemenhan.   Semoga kedepan begitu banyaknya perhatian dari Pejabat Pemda, Pejabat di Pemerintahan Pusat ikut peduli terhadap LVRI bisa mendukung kinerja DPP LVRI mendorong adanya APBN.  Secercah harapan semoga terwujud ,, Aamiin (Marsda TNI Purn Tumiyo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar