Senin, 22 April 2019

KEBIJAKAN ASABRI YANG PERLU DIKETAHUI PURNAWIRAN

Membaca Harian Rakyat Merdeka tanggal 22 April 2019 halaman 22, dikala mengamati berita Pemilu yang simpang siur, hati terasa menjadi bergairah.  Mengapa bergairah ? Karena PT ASABRI sebagai bagian dari BUMN, dalam rangka merayakan HUT ke 21 BUMN, membuat terobosan untuk meningkatkan Kesejahteraan pesertanya.   Langkah ini merupakan terobosan karena untuk pertama kalinya dilakukan oleh PT ASABRI, dimana para pemegang polisnya bahkan para Pensiunan juga diberi peluang yang tidak jauh berbeda.   Terobosan tersebut adalah Pinjaman  Polis ASABRI, bahkan dalam brosurnya disebutkan tanpa agunan, bunga ringan, syarat mudah dan sehari cair.

Penulis yakin informasi ini para peserta ASABRI yaitu para prajurit TNI maupun anggota POLRI yang masih aktif serta para ASN nya, apalagi para Pensiunan belum pada memahami.   Dalam ketentuan yang dimuat dalam harian tersebut, salah satu tujuan adanya Pinjaman Polis ASABRI adalah untuk membantu kesulitan peserta dan sebagai alternatif investasi dengan imbal jasa yang pasti.   Adapun ketentuan Pinjaman Polis sebagai berikut :

1. Maksimum 70% dari nilai manfaat yang diterima oleh peserta
2. Jasa pinjaman sebesar 11% dengan metode anuitas bagi Pensiunan dan 9% dengan metode flate rate bagi yang masih aktif
3. Besaran Angsuran setiap bulan maksimum 70% dari Uang Pensiun
4. Biaya administrasi Rp 100.000,-
5. Jangka Waktu Angsuran paling lama 36 bulan
6. Belum memiliki pinjaman PUM ASABRI/BUM YKPP/Mitra Bank

Besaran pinjaman untuk Pensiunan dari Rp 3.000.000,- sd Rp 12.000.000,- dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Mengisi formulir pengajuan pinjaman polis
2. Foto copy KTPA
3. Foto copy Skep Pensiun Warakawuri/Janda/Duda
4. Foto copy Buku Tabungan halaman depan
5. Foto copy Kartu Keluarga/KK
6. Mengisi Surat Kuasa Pemotongan Rekening Pinjaman 

Untuk Pemegang Polis ASABRI atau Peserta yang aktif dari TNI POLRI besaran pinjaman dari Rp 18.000.000,- sd Rp 38.000.000,- sedangkan untuk ASN Rp 10.000.000,- sd Rp 33.000.000,- dengan syarat sebagai berikut :

1. Memiliki masa dinas minimum 3 tahun sebelum pensiun 
2. Mengisi formulir pengajuan pinjaman polis
3. Foto copy KTPA
4. Foto copy Tabungan halaman depan
5. Foto copy Kartu Keluarga (KK)
6. Mengisi Surat Kuasa Pemoyongan THT

Ada 7 Langkah Pinjaman Polis tersebut yaitu 

1. Calon Pinpol (Pinjaman Polis) menyiapkan berkas
2. Penerimaan berkas
3. Verifikasi Berkas dan memenuhi syarat
4. Kakancab Approve dan menyiapkan daftar nominatif 
5. Penyaluran dana di Kanpus
6. Transfer dari Bank
7. Selesai

Terobosan ini tergolong luar biasa, karena para pemegang Polis ASABRI dapat memanfaatkan dana yang mereka iur.   Para pemegang Polis ASABRI yang mayoritas adalah para Bintara dan Tamtama maupun ASN gol bawah, di saat tertentu pasti mengalami kesulitan dalam pembiayaan.   Terutama saat anak mau masuk sekolah, sangat memerlukan biaya, terobosan ini pasti dirasakan sangat membantu.  Semoga kebijakan ini tidak sekedar info yang menyegarkan namun segera terwujud dan bisa dinikmati oleh para Purnawirawan yang memerlukan ,, Aamin (Tumiyo Marsda TNI Purn) 


Minggu, 07 April 2019

KAMPANYE AKBAR RELIGIUS PRABOWO DI GBK DIAWALI OLEH SANDI DI GUNUNG KIDUL

Tanggal 5 April 2019, merupakan Kampanye Terbuka Paslon 02 didaerah DIY yang dilakukan Sandi dan dipilihlah  Gunung Kidul sebagai tempatnya.   Tempat yang dipilih Lapangan Demang Wonopawiro di Desa Piyaman masih dalam kecamatan Wonosari.  Wonosari adalah ibukota Kabupaten Gunung Kidul.   Sangat disayangkan tidak ada pengerahan masa dari luar Gunung Kidul oleh Tim Pemenangan Prabowo Sandi DIY.   Penulis sebagai Ketua Kordapil XI/DIY dari PPIR akhirnya kerahkan PPIR dari Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta 

Ternyata dipilihnya Lapangan Demang Wonopawiro ada sejarahnya.  Konon Demang Wonopawiro, sosok tokoh yang gagah berani melaksanakan perintah Raja Sultan Yogyakarta saat itu.   Demang Damar nama kecil Wonopawiro satu satunya punggawa Kraton yang sanggup babat alas Gunung Sewu yang terkenal angker.   Singkat cerita atas keberhasilan babat alas di Gunung Sewu, Demsng Wonopawiro akan dianugerahi sebagai Bupsti Gunung Kidul untuk Pertama Kalinya.   Namun Demang Wonopawiro menolak karena tahu diri bahwa dirinya tidak bisa baca tulis.   Demang hanya inginkan anak turunnya bisa menikmati hasil jerih payahnya.

Luar biasa panitia Kampanye mempersiapkan Paslon 02 yang diwakili Sandi menyapa Gunung Kidul.   Penulis sebagai simpatisan Paslon 02, bisa dibilang Relawan dari Purnawirawan,  melihat sendiri persiapan Panitia yang bekerja keras demi suksesnya acara.   Ketua Pemenangan Prabowo Sandi di DIY adalah dari Partai Gerindra,  namun acara di Gunung Kidul hanya dipandegani dari Partai PAN dan para sukarelawan.  Sayang Ketua Tim Pemenangan Pemenangan  Prabowo Sandi DIY tidak kerahkan masa partai koalisi untuk ikut hadir di acara Sandi menyapa Gunung Kidul.   Melihat situasi seperti ini, penulis sebagai Ketua Kordapil XI/DIY dari PPIR, mengerahkan PPIR Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta untuk berangkat ke Gunung Kidul membantu PPIR Gunung Kidul.

Walau penulis tidak terlibat langsung dalam kepanitiaan, karena merasa anak kelahiran Gumung Kidul, merasa terpanggil untuk menyukseskan acara tersebut.   Pada hari H -1 melihat Persiapan dan ikut arahkan tim Pengamanan terutama untuk Pengamanan Sandi.   Bahkan ikut menjemput Sandi di Bandara Adi Sucipto.   Pesawat Sandi mendarat tepat waktu dan langsung menuju ke Gunung Kidul.

Dalam perjalanan ke Gunung Kidul disambut hujan deras, penulis sempat khawatir ditempat acara juga hujan.  Namun pantauan melalui HP di tempat acara walau mendung tapi tidak hujan.   Di perjalanan sempat mampir di Rumah Makan Terrace Petruk.   Penulis satu meja dengan Ssndi menyampaikan sedikit gambaran tentang Gunung Kidul serta peserta kampanye kebanyakan santri.   Peserta dari Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo dibawah pimpinan Ustadz yang relatif sepuh Bpk  Drs KH Harun Arrosiid. Sedangkan satunya dati Pondok Pesantren Darush Sholihin dari Panggang dibawah Pimpinan Ustadz Muda Muhammad Abduh Tuasikal, ST, MSc.

Sebagai putra daerah, mendapat info bahwa kedua pesantren akan kerahkan jemaahnya yang konon ribuan santri, penulis sempatkan datang ke Pesantren Darush Sholihin di Panggang.   Benar adanya Pondok Pessntren Darush Solihin yg jemaahnya selalu diatas 10.000 apabila Tabliq Akbar, siap ikut partisipasi dalam Acara Sandi menyapa Gunung Kidul.   Hal ini  menambah keyakinan Kampanye Sandi tidak sepi peserta.   Ada kekhawatiran tentang jumlah peserta karena saat Sandi Kampanye di Berbah bulan sebelumnya pesertanya hanya sekitar 3.000 an.   Alhamdulillah peserta Sandi Menyapa Gunung Kidul pesertanya cukup besar walau tidak ada dukungan pengerahan masa dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi DIY.

Sesuai jadwal kedatangan Sandi jam 15.30, namun saat jam 14.59 Sandi sudah tiba di tempat acara.   Dari panggung Kampanye dikumandangkan adzan Ashar.   Sandi sempat terhenti sejenak begitu mendengar adzan Ashar, selanjutnya Sandi diarahkan untuk sholat Ashar berjamaah.   Penulis jadi ingat seperti sholat Id, dilapangan terbuka hanya beralaskan tikar.    Walaupun ditempat yang sederhana dan beralaskan tikar, sholat terlihat lebih khidmat.

Setelah sholat Ashar berjamaah Kampanya Sandi menyapa Gunung Kidul langsung dimulai dan diawal kampanye lain dari biasanya.   Diawali dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Haji Harun Arrosiid, pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah.   Acara Sandi menyapa Gunung Kidul, dilanjutkan dengan orasi oleh Ibu Titik Soeharto dari Partai berkarya dilanjut dari Partai Koalisi ditutup oleh Sandi menyapa Gunung Kidul,

Mungkin karena peserta Kampanya mayoritas para santri, cuaca teduh walaupun mendung namun tidak hujan.   Model Kampanye saat Sandi menyapa Gunung Kidul, secara tidak langsung menjadi model kampanye kampanye berikutnya.   Kampanye Akbar Prabowo Sandi tanggal 7 April 2019, di Gelora Bung Karno juga diawali Sholat Shunuh berjamaah. Bahkan  Kampanya Prabowo tanggal 8 April 2019 juga diawali Sholat Dhuhur berjamaah.

Semoga Kampanye yang tinggal beberapa hari lagi ini selalu diawali atau diakhiri dengan sholat berjamaah, karena setiap kampanye pasti bertepatan dengan waktu sholat 5 waktu.   Kampanye Religius ini justru merupakan implementasi atau perwujudan serta pengamalan Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.     Aamiin