Kiprah BTN dalam menyalurkan KPR, walau tidak sejaya saat diluncurkan Program Subsidi Rumah era Orde Baru tahun 70 an, tetapi Kiprah BTN belum tertandingi. Dulu dikenal 3 Pilar Pembangunan Perumahan Nasional yaitu Kemenpera sebagai Regulator, BTN sebagai Bank Penyalur Kredit dan Perumnas sebagai Pengembang. Saat itu 95 % kebutuhan rumah terutama untuk MBR dikerjakan oleh Perumnas dan BTN lah sebagai Bank Penyalur Kredit.
Semakin keterbukaan dalam persaingan berusaha, semakin aktifnya REI, Apersi maupun Pengembang lainnya, akhirnya Perumnas pun dapat dikatakan kalah bersaing. Bahkan Perumnas mengalami keterpurukan pada tahun 2007. Walaupun Perumnas sempat bangkit namun tidak sejaya di tahun 70 an, Perumnas tetap kalah bersaing dg Pengembang dibawah REI, Apersi maupun Pengembang lainnya walau masih masuk 10 besar. Apalagi sekarang bermunculan Pengembang baru, bahkan dalam Expo Virtual KPR yang diselenggarakan BTN konon menggandeng 100 Pengembang.
Walau BTN juga mengalami penurunan dibanding era tahun 70 an, namun BTN tetap sebagai Bank Penyalur KPR tak terkalahkan. Apalagi dalam kiprahnya menyelenggarakan Expo Virtual KPR yang mungkin yang pertama dan dirintis oleh BTN, sulit untuk menandingi BTN. Salah satu terobosan yang menarik dalam Expo Virtual KPR BTN adalah yang mempromosikan atau tawarkan bunga KPR 4,5 %, justru dibawah bunga FLPP yang 5%.
Edisi terakhir di Majalah Property&Bank, penulis mengulas prestasi PPDPP yang semakin moncer di era Pandemi Covid 19, ternyata bukan hanya BTN yang berkinerja bagus sebagai Bank Penyalur Kredit. Beberapa Bank lain yang mempunyai peningkatan kinerja dalam penyaluran KPR. BRI mencapai peningkatan 11.3 %, Climb Niaga 7,3%, Bank Permata sekitar 20 %, BNI 6 % (Kompas.com 16 Agustus 2021).
Sebetulnya kebutuhan hidup pokok manusia yaitu Sandang, Pangan dan Papan sampai kapanpun tetap diperlukan. Selama ini dapat dikatakan baru kebutuhan Sandang dan Pangan, untuk Papan walau sudah ada subsidi tetapi belum bisa atasi tentang back log rumah. Kalau BTN konsentrasi di bidang KPR, penulis yakin usaha ini tidak akan mengalahkan Bank Penyalur KPR lainnya. Tepat kiranya BTN menggandeng BP Tapera untuk dukung Programnya. Bahkan dengan menurunkan Bunga KPR dibawah bunga FLPP pun BTN tidak akan mengalami kerugian.
Pengalaman Penulis kerjasama dengan BTN sewaktu di YKPP, dimana 99 % Program YKPP dalam penyaluran dilakukan oleh BTN, apabila BTN menganut pola tersebut dengan BP Tapera, Penulis yakin BTN akan tetap berjaya. Pola YKPP memberikan Pinjaman Uang Muka tanpa bunga, baru sisanya dikredit dengan bunga biasa, pasti semakin banyak peserta BP TAPERA yang tertarik untuk KPR. Selama Kempenpupr, BTN dan BP TAPERA dan Pengembang bersibergi backlog rumah akan berangsur angsur tertangani. Aamiin