Senin, 16 Agustus 2021

CAPT NOVYANTO WIDADI, S.AP, MM YANG KUKENAL

Walaupun penulis belum pernah dekat dalam arti satu kantor dengan Cpt. Novyanto Widadi, S.AP, MM, tetapi mempunyai hubungan batin yang tidak akan lepas.   Alasannya, pertama, sesama anak Walet, dimana penulis Walet 05, Cpt. Novyanto Widadi, S.AP, MM Walet 37.   Kedua  sama sama pernah menjadi Instruktur di Sekolah Penerbang, penulis sebagai Jupiter 162, Capt. Novy Jupiter 434.   Ketigasama sama pernah menjadi Komandan Skadron Udara 4, penulis Komandan Skadron Udara 4 yang ketiga, Cpt. Novyanto Widadi, S.AP, MM, Komandan Skadron Udara 4 yang ke 12.   Keempat  sama sama pernah meraih Rekor Muri.  Yang terakhir , sama sama suka  menulis, tentunya sama sama sebagai Penerbang.  Selanjutnya Capt. Novyanto Widadi, S.AP., MM, cukup penulis panggil Capt. Novy, bahkan dalam komunikasi sering penulis panggil Dimas Novy.

Perbedaan umur penulis dengan Cpt. Novy cukup jauh dimana Penulis Alumni AAU 73, sedangkan Cpt. Novy  alumni AAU 1990.  Oleh sebab itu saat karier Capt. Novy sedang  menanjak penulis sudah purnatugas.  Namun walau penulis sudah purna tugas, masih selalu komunikasi, baik melalui komunikasi langsung maupun melalui dunia medsos berupa WAG.

Mungkin pembaca ada yang bertanya apa itu Walet ? Walet adalah Call Sign atau Panggilan bagi Penerbang Skadron Udara 4 yang bisa mencapai sebagai predikat Capten Pilot.   Karena tidak semua Penerbang bisa menjadi Capten Pilot atau menjadi Co Pilot Abadi, makanya ada callsign para Capten Pilot.   Ternyata sampai detik ini Walet 79, adalah Walet termuda  dari Skadron Udara 4.  Karena sesama Walet inilah yang penulis bilang ada hubungan batin yang tidak mungkin lepas.   Oleh sebab itu Capt. Novy dalam Buku Kiprah Pengabdian di STPI Curug tetap tidak lepas dari Walet.
Capt. Novy memang hobi menulis 

Menurut pengamatan penulis, Capt.  Novy, tergolong mempunyai karier cemerlang.    Perjalanan kariernya, dari awal pengabdian berjalan sampai alih status sangat mulus.   Untuk melihat karier Penerbang,  sebetulnya tidak sulit untuk memantaunya.  Pertama sebagai Penerbang Transport mampu menjadi Capten Pilot.  Selanjutnya mampu sebagai Instruktur Pilot.  Capt. Novy   mencapai prestasi sebagai Instruktur Pilot dengan Callsign Jupiter 434.  Perlu diketahui juga tidak semua Penerbang bisa menjadi Instruktur.  Selanjutnya bisa menjadi Komandan Skadron Udara.

Sebagai Penerbang, karier puncaknya adalah Komandan Skadron, itupun dilalui oleh Capt. Novy dan menjadi Komadan Skadron Udara 4 pada tahun 2008.  Selanjutnya jabatan jabatan jabatan  strategis dilalui dengan tanpa cacat. Sebagai contoh untuk  jabatan Kolonel adalah sebagai Kepala Dinas Operasi Lanud Abdulrachman Saleh.  Setelah menjadi Kepala Dinas Operasi Lanud Abdulrachman Saleh menjadi Pejabat di lingkungan Kotamaops TNI Angkatan Udara, sebagai jabatan pemantapan untuk menjadi Pati (Perwira Tinggi).  

Saat menjabat sebagai stas di Kotamaops,  Capt. Novi banyak konsultasi dengan penulis, bahkan sering curhat.  Penulis melihat Capt. Novy  mempunyai karakter yang hampir sama dengan penulis.  Suka bicara apa adanya, tidak suka menutup nutupi.   Bahkan pernah  mengutarakan ada senior yang tidak suka dengan sikapnya.  Memang kadang ada senior yang tidak suka kalau ada yunior yang lebih pinter dan kritis. 

Sewaktu penulis di BUMN Perum Perumnas sekitar tahun 2016, Capt Novy pernah menyampaikan keinginan mengikuti Lelang Jabatan di Kemenhub, dimana ada kesempatan untuk duduki Jabatan Ketua STPI.  Leveling jabatan Ka STBI memang sejajar dengan Bintang Satu.  Penulis sempat ingatkan bahwa mantan Komandan Skadron Udara pada umumnya pasti bisa mencapai Bintang, bahkan mantan Komandan Skadron Udara rata rata bisa mencapai Bintang Dua.   Bahkan saat itu ada Walet  mencapai Bintang Tiga yaitu Walet 27 bahkan bisa menjadi Kasau.  Walet 27 adalah Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang saat ini malah menjadi Panglima TNI.

Capt Novy sepertinya mempunyai pertimbangan lain dan mantap untuk alih status.   Mungkin yang membuat semakin mantap untuk ikuti lelang jabatan di Kemenhub karena bersaing dengan seniornya ikuti lelang tersebut.   Ada tiga perwira TNI AU yang ikuti lelang jabatan di Kemenhub bahkan ada yang sudah bintang satu dan Cpt Novi adalah yang paling yunior.   Ternyata dari ketiga perwira tersebut yang lolos dalang lelang jabatan adalah Capt Novi justru yabg paling yunior.

Tidak keliru pantauan penulis bahwa Capt Novi termasuk punya kemampuan diatas rata rata.    Capt Novy dilantik sebagai Kepala STPI tepatnya tanggal 3 November 2016 oleh Menteri Perubungan.  Banyak terobosan yang dilakukan Cpt Novy di STPI termasuk menerbitkan Majalah Langit Biru dimana penulis dapat dikatakan penulis tetap di Majalah tersebut.

Salah satu prestasi yang menonjol adalah, Capt Novi meraih MURI saat di STPI karena baru pertama kali terjadi menampilkan drumband dan tari kolosal 1.200 orang gabungan taruna taruni sekolah transportasi dibawah BPSDMP.  Kebetulan pada waktu yang hampir bersamaan, penulis juga menerima MURI karena untuk pertama kali penulis termasuk penyusun Buku UUD 45 disertai Adendum. Selain Capt Novy para Walet yang mendapatkan MURI adalah Walet 27 yaitu Marsekal Hadi Tjahyanto saat itu beliau sudah menorehkan 4 MURI.
Setelah menjabat sebagai Ka STPI, terhitung Desember 2019, Cpt Novy menjabat Kabalitbang Kemenhub. Di Balitbang Kemenhub Capt Novy melanjutkan hoby menulis dan di era Pandemi Covid 19, menerbitkan Majalah Digital Perdana yaitu Majalah Leisure Flying.
Capt Novy sosok yang sangat menghormati senior, testimoninya dalam menyerahkan buku Kiprah Pengabdian di STPI, sebelum menjabat sebagai Kabalitbang Kemenhub.

Selamat bekarya Dimas Novy ! Sukses selalu (Walet 05/Marda TNI Purn Tumiyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar