Judul di atas apabila serius menghayatinya akan teringat, terkenang dan terbayang tentang kilas balik perjalanan hidup yang sudah dilalui, masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, masa muda, masa penugasan di TNI dan dimana saja, masa ramai dengan keluarga di rumah, masa tua dan sekarang sudah sepuh dan sepi. Begitu juga para Veteran RI yang hidupnya sarat dengan cerita-cerita selama penugasan dan sejarah hidup yang dilalui, ia akan selalu terkenang-kenang akan masa lalunya yang sudah dijalani. Kenangan indah ada yang menggembirakan ada yang menyedihkan.
Pada masa-masa yang dilalui itu siapakah kita, orang baik atau orang yang kejam terhadap orang lain, Jujur atau penipu, jauh atau dekat dengan agama, semua itu sudah berlalu tinggal kenangan. Namun demikian yang lebih serius lagi adalah mengenang perjalanan selanjutnya semasa usia masih ada akan bagaimana keadaan yang akan dihadapi,sehat atau sakit, mulia atau terhina, akan dimana tempat peristirahatan yang terakhir, bagaimana dengan hasil-hasil yang ditinggalkan akan diapakan orang nanti?, Bagaimana pula perjalanan hidup sesudah mati.
Bagi orang yang beragama Islam sesuai ajarannya yakin sekali akan ada kehidupan lanjutan sesudah di alam dunia ini yaitu; di alam barzah/di kubur, di alam mahsyar/di padang mahsyar tempat amal baik dan buruk akan ditimbang dan terakhir di alam baqa di surga atau di neraka yang kekal dan abadi.sudah banyak diantara teman-teman yang mendahului, mau hidup lebih lama takut menyusahkan orang dan diri sendiri, tapi jika diberi Allah kesempatan umur lebih panjang ya senang juga asal sehat selalu dan cukup biaya hidup serta rajin beramal soleh. Ingin mengimbangi kesalahan dengan kebaikan. Dalam usia sepi dan sunyi ini dimana anak dan cucu pada menjauh, teman-teman sudah sedikit, timbul rasa Ikhlas jika Allah mencukupkan sampai disini perjalanan hidup, akan rela dan Ikhlas menerimanya.
Bila jasad dan roh sudah berpisah, sedetik bisa merubah segalanya. Jasad terbujur dipembaringan, seluruh tubuh akan menggigil, sekujur badan kan kedinginan, selimut putih pembalut badan. Tak ada lagi guna harta, kawan karib sanak saudara, semua berpisah dan menjauh. Jikalau ada amal di Dunia, itulah hanya pembela kita. Karena itu wahai hamba yang dimuliakan Allah, janganlah mau disanjung-sanjung, Engkau digelar manusia agung, sadarlah diri, karena sanjungan itu berbahaya bisa membuat orang menjadi lupa diri dan lupa anak isteri, lupa agama dan lupa akan kemuliaan dan kehormatan diri serta bisa lupa akan kejujuran.
Tinggallah kenangan, kita tidak tahu apakah kita dikenang orang apa tidak, kalau dikenang apanya yang dikenang. Karena itu Ibnu Asyakir, seorang ulama terkenal di Mesir mengatakan; Berbuat baiklah engkau selama hidup di dunia agar orang akan terisak-isak melepas kepergianmu. Berbahagialah orang yang sudah menabur jasa kebaikan dan kehormatan sebelum pergi meninggalkan dunia fana ini, ketika ayah bunda telah pergi, kitalah pengambil alih estafet perjuangan, dan kini kita akan segera pergi, estafet prjuangan itu belalih kepada anak dan cucu.
Ada orang meski sudah meninggalkan dunia, ia masih terus dan tetap dikenang orang sepanjang zaman, karena orang tersebut masih bisa memberi manfaat, ia meninggalkan karya monumental berupa penemuan yang membuat hidup manusia jadi mudah seperti listrik, meninggalkan karya tulis yang masih dibaca orang menjadi refrensi, meninggalkan bangunan gedung hasil gagasan dan perjuangannya karena ikut mendirikannya yang bisa dijadikan destinasi wisata atau tempat orang berbisnis, beribadah, dan meninggalkan sifat-sifat baik yang membuat orang selalu terkenang-kenang.
Jangan sampai seseorang di akhir hayatnya masih dekenang dengan kejahatannya, kekejamannya, penipuannya, kezolimannya, jauh dari agama, bergelimang dengan maksiat, judi, pergaulan bebas dan jadi pemabuk, masih tidak shalat serta bersekongkol dengan para penjahat demi mendapatkan uang.Tetap semangat, teruslah berjuang, sampai Allah menjemput kita.Jakarta 30 April 2024.H.Abdul Mun’im, SH MH.Penulis adalah anggota Wantimpus DPP LVRI 2022-2027.