Selasa, 23 April 2024

SEJENAK MENGENANG HARI LAHIR TNI AU

Hari lahir TNI Angkatan Udara, selalu diperingati  pada tanggal 9 April, namun mengingat bulan April 2024 dalam suasana puasa di bulan Ramadhan, upacara dilaksanakan tanggal 22 April 2024.   TNI Angkatan Udara lahir tepatnya pada 9 April 1946 sesuai Penetapan Pemerintah No : 6/S.D tahun 1946 tentang Pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara. 
Penetapan Pemerintah Nomor : 6/S.D Tahun 1946.

Dalam acara HUT ke 78 TNI  Angkatan Udara pada tanggal 22 April 2024 di lapangan AAU Yogyajarta, selaku Inspektur Upacara adalah Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto.  
Panglima TNI selaku Irup Memeriksa Pasukan

Sampai detik ini Kasau dari masa kemasa sudah ada 24 Jatayu (Jatayu adalah sebutan untuk para Kasau).  Dari 24 Jatayu, yang masih ada adalah 14 Jatayu dan yang hadir dalam HUT ke 78 TNI AU ADA 12 Jatayu.   Kasau ke 24 atau Jatayu 24 adalah Marsekal TNI Mohamad Tony Harjono, SE, MM. 

Jatayu 24 Marsekal TNI Mohamad Harjono, SE  M. M

Dalam Upacara HUT ke 78 TNI Angkatan Udara para tu undangan mendapatkan Brosur tentang Pertumbuhan, Pengabdian dan Perkembangan TNI AU.   Dalam Brosur tersebut diceiterakan dari periode 1945 sampai sekarang meliputi : 
a. Periode Tahun 1945 - 1949 ada catatan emas dimana, saat pertama, kalinya Adi Sucipto menerbangkan Pesawat Cureng peninggalan Jepang, berbendera Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1945.  Selanjutnya ditetapkan pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara pada tanggal 9 April 1956 oleh Bung Karno.   Setangan Udara Pertama pada tanggal 29 Juli 1957 menyerang Markas Belanda di Ambarawa, Salatiga dan Semarang.  Serta ikut aktif menyiarkan Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pesawat Cureng Berbendera Merah Putih Pertama yang Mengudara

b. Periode Tahun 1950 - 1959, Angkatan Udara mulai melakukan konsulidasi dengan membentuk beberapa Skadron Udara.   Saat itu mulai didatangkan pesawat Mustang P-51, B-25 Mitchel, B-26 Invander, C-47 Dakota, MiG-15, MiG-17, MI-4, Bell-47G dan Pesawat kecil jenis L-4J maupun Cessna L-19 dan Cessna 180
Pesawat  Tempur Mustang Yang Dimiliki TNI AU

c. Periode Tahun 1960-1969, Dekade ini Angkatan Udara mengembangkan Pesawat dari Barat maupun dari Timur.  Didatangkan MiG-19, MiG -21, TU-16, Antonov -12, L-29  dan dari Barat Pesawat C-130, C-140 Jetstar, S-58T Sikorsky dan Radar Decca.  Berhasil Operasi Trikora maupun Operasi Dwikora. 
Pesawat C-130 B Tahun 60 an

d. Periode Tahun 1970-1979, pada periode ini, terjadi perubahan organisasi dari direktorat ke staf umum. Dihadirkan kekuatan baru Pesawat OV-10, F-86 Sabre, T-33, F-27 dan Helicopter Puma S-330. Bersama Matra lainnya melaksanakan Operasi Seroja. 

Pesawat Tempur F-86 Sabre di tahun 70 an


e. Periode Tahun 1980-1989, adanya Reorganisasi pada tahun 1985, didatangkan pesawat suprsonic seperti F-5, A-4, MK-53 dan Boeing 737, Casa-212 maupun F-16 serta didatangkan Radar Plessy dan Radar Thomson. 
Pesawat F-16 di Tahun 80 an 

f. Periode Tahun 1990-2000, dekade ini terjadi pemisahan TNI-POLRI, didatangkan Hawk 109/209, pesawat CN-235, NAC-332.   Dimulainya latihan Gabungan antar Angkatan maupun Latihan Bersama dengan Negara Sahabat. 
Pesawat MK 109/209  di Tahun 90 an




g. Periode Tahun 2001-2010, memasuki tahun 2000 an menyempurnakan  organisasi dan membentuk Skadron Baru dengan datangnya Pesawat Sukhoi 27/30.  Selain itu didatangkan Pesawat KT-1, Helicopter EC-120 Colibri, NAS-332 Super Puma, CN-235-220 MPA dan CN-295. 
Pesawat  CN - 295 Produk PTDI Tahun 2000 an


h. Periode Tahun 2011-Sekarang, TNI Angkatan Udara masih terus melakukan penyempurnaan organisasi terutama dalam membentuk Kotama Operasi, Pangkalan Skadron Udara.  Menambah kekuatan dengan Shukoi 30, F-16 CD, T-501 Golden Eagle, Super Tucano, maupun Pesawat Super Hercules C-130J dan Falcon 7&8 X. 
Pesawat C-130 J Super Hercules

Dalam Pengabdian untuk Kemanusiaan TNI Angkatan Udara tidak pernah ketinggalan diantaranya:

a. Tahun 1950 an dengan gunakan Pesawat Catalina dan Dakota melaksanakan  operasi kemanusiaan di Pulau Enggano. 

b. Tahun 1960 an, didalam negeri dengan pesawat Albatros dan B 25 adakan Operasi kemanusiaan di Gunung Galatama maupun atasi Penyakit Anjing Gila di Padang.  Termasuk membantu pengiriman obat-obatan ke Pakistan. 

c. Tahun 1970 an, melaksanakan operasi kemanusiaan membawa jenazah rombongan haji yang pesawatnya mengalami kecelakaan di Colombo

d. Tahun 1980 an, melaksanakan Operasi Jembatan Udara dan penyelamatan akibat tenggelamnya Kapal Tampomas di Kepulauan Salembo

e. Tahun 1990 an, membantu Pemerintah menanggulangi Bencana alam di Flores NTT.  Dalam misi kemanusiaan di Luar Negeri membantu korban perang di Afganistan dan Philipina. 

f. Tahun 2000 an, membantu Operasi kemanusiaan korban Sumi Aceh, gempa di Bantul Yogyakarta dan membantu BNPT dalam modifikasi cuaca. 

g. Tahun 2017, Pesawat Hercules TNI AU membawa paket bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk warga etnis Robingya dari Myanmar ke Banglades. 

h. Tahun 2018, TNI AU melaksanakan operasi tanggal darurat korban gempa Lombok dan Palu serta evakuasi 238 orang WNI dari Wuhan (Cina) ke Natuna (Korban Covid 19).

I. Tahun 2023 dan awal 2024, melaksanakan misi kemanusiaan korban gempa di Turki dan Penerjunan Barang  di Palestina 
Crew Pesawat C-130 J Super Hercules Bertugas untuk Penerjunan Barang di Gaza

Dalam memperingati HUT ke 78 TNI AU, LVRI mengirimkan perwakilan yaitu Waketum 2  Marsdya TNI Wresniwiro sebagai Wakasau ke 12 dan penulis mewakili Ketua YGVRI sebagai senior TNI AU yang kebetulan bersamaan jadwal check up ke Penang Malaysia. 

Waketum 2 Marsdya TNI Purn Wresniwiro (Wakasau ke 12) beserta Penulis hadiri HUT ke 78 di AAU Yogyakarta mewakili LVRI






Tidak ada komentar:

Posting Komentar