Sabtu, 20 Februari 2021

SEJAK 1984 ABRI SUDAH BERLAKUKAN KPR DP 0%

Mengikuti berita tentang KPR dengan tanpa DP atau DP 0%, yang beredar akhir akhir ini sangat menarik.  Penulis jadi ingat program Gubernur Anies pada awal 2018 yang mencanangkan Program DP 0%, mendapat sambutan negatif dari kalangan penggerak Property maupun Bank Penyalur KPR.   Bahkan sampai tahun 2020 masih  sepi peminat.  Penulis sempat menanggapi program DP 0% dari Anies bahkan masih dibuka di 
http://tumiyohaji.blogspot.com/2018/10/dp-o-rupiah-kenapa-diributkan.html?m=1.   Penulis komentari bahwa DP 0% adalah suatu terobosan, justru meringankan konsumen.  Sekarang semua pengambil kebijakan menawarkan DP 0 %.

Dalam media Bisnis.Com, CNBC Indonesia, Detik.com selama tiga hari dari tanggal 17 sd 19 Februari 2021, semua memuat tentang DP 0%. Dari OJK dan BI sangat mendukung adanya DP 0%, dengan persyaratan tertentu.   Yang tidak kalah menariknya, Dirut Taspen juga ikut mulai memikirkan bagaimana para pesertanya bisa memiliki rumah atau bisa KPR.

Dirut Taspen menjelaskan bahwa setelah operasi selama 57 tahun baru memikirkan bagaimana Perserta Taspen yang notabene ASN tidak kesulitan untuk memiliki rumah.  Dengan dana yang dikelola mencapai 270 T, mulai tahun ini Taspen mempunyai Program untuk merumahkan pemegang polis atau pesertanya untuk bisa memiliki rumah dengan mudah.  Sebetulnya kalau melihat Kepres no 8 tahun 1977, potongan gaji PNS atau ASN sudah ada untuk memenuhi kebutuhan rumah untuk pesertanya.  Dimana potongan gaji 3,25 % disebutkan untuk THTP (Tabungan Hari Tua dan Perumahan).

Masalah KPR DP 0%, sebetulnya di kalangan ABRI/TNI/POLRI sudah dikenal sejak tahun 1984.  Kalau Taspen setelah 57 tahun berdiri baru berpikir untuk memikirkan merumahkan para pesertanya, Asabri baru berdiri 13 tahun sudah memperhatikan pesertanya.   Asabri itu didirikan tahun 1971 oleh Jendral Soeharto, kemudian tahun1984 Asabri mendirikan Badan Proyek KPR.  Tupoksi Badan Proyek KPR adalah memberikan BUM (Bantuan Uang Muka) bagi Prajurit ABRI yang ingin KPR.   BUM bisa dibilang Pinjaman Uang Muka tanpa bunga.  Prajurit yang ingin KPR cukup daftar namun setiap bulannya dipotong 1/3 gaji sebagai angsuran.  Program ini sangat membantu Prajurit karena Prajurit sama sekali tidak siapkan DP atau Uang Muka.   Kapan pinjaman itu dikbalikan? Dikembalikan saat pensiun diperhitungkan dengan akumulasi potongan gaji 3,25% yang dipotong tiap bulan.

Penulis diawal 2015 sempat menulis dan dimuat di Majalah Property&Bank juga yang intinya bahwa para ANS, TNI POLRI bisa memiliki rumah gratis dengan mengembangkan potongan gaji setiap bulan.   Tulisan tersebut masih bisa dibuka di https://www.propertynbank.com/rumah-gratis-untuk-pns-prajurit-tni-polri/

Dalam tulisan tersebut penulis mengutarakan bahwa Taspen dan Asabri, bisa berbuat untuk membantu pesertanya yang belum punya rumah. Peserta Taspen dan Asabri setiap bulan iur otomatis, nah iur tersebut anggap sebagai angsuran dalam KPR.   Sayangnya Asabri mempunyai kasus yang merugikan hampir 23 T.  Namun bersyukur Taspen sudah mulai memikirkan bagaimana merumahkan pesertanya.   Sangat disayangkan kalau ASN TNI POLRI sudah dipotong gaji yang dikelola Taspen dan Asabri masih dipotong untuk Tapera, tetapi untuk memiliki rumah masih dipotong angsuran lagi.   Semoga pemikiran penulis awal tahun 2015 dengan judul Rumah Gratis untuk PNS, TNI dan POLRI terwujud. (Disunting Marsda TNI Purn Tumiyo SE/Mantan Ketua YKPP).


Senin, 15 Februari 2021

PENGALAMAN MEMANDU DARING PELATIHAN BAGI CALON SOSIALISATOR JSN'45

Pelatihan dibuka oleh Ketum DPP LVRI Secara Daring

Pada tanggal 8 sd 14 Februari 2021, untuk pertama kalinya DPP LVRI mengadakan Pelatihan untuk para Calon Sosialisator JSN'45 secara Virtual (Daring). Pelatihan tersebut dilaksanakan di Medan diikuti 31 peserta dari guru guru SD, SMP maupun SMA dan seorang Veteran bekerjasama dengan DPD LVRI Sumut.  Pelatihan dibuka oleh Ketua DPP LVRI Bapak Mayor Jendral TNI (Purn) Syaiful Sulun.  
Backdrop Acara Pelatihan 

Dalam Pelatihan Calon Pelaksana Sosialisasi JSN'45 materi yang diberikan kepada para peserta adalah :
1. Pembekalan
2. Diskusi
3. Praktek Sosialisasi.   

Suasana Saat Pembukaan di Ruang Rapat 1 DPP LVRI

Dalam tahap pembekalan,  para Pelatih maupun Pembimbing  menyampaikan dari Ruang Rapat 1 dan Ruang Piveri Kantor DPP LVRI.  Pembekalan  berjalan lancar tidak ada kendala yang berarti karena hanya mengunakan satu Link atau satu akun.

Pembekalan Oleh Kadep Pewarisan dari RR 1 DPP LVRI Peserta di Medan

Begitu menginjak tahap diskusi dimana peserta dibagi dua kelas yaitu Kelas A dan B, saat menyampaikan persiapan diskusi untuk kelas A dan B tidak ada masalah.   Hal ini karena dipandu dengan dua Link atau dua akun.  Dimana ID maupun Passcode  masing masing kelas berbeda.   Begitu masing masing  kelas dibagi menjadi Sub Kelas, Sub A1 dan A2 serta Sub B1 dan B2, disini mulai terjadi adanya sedikit kendala.  Kendala ini dirasakan karena para pelatih atau pembimbing masih berpola pikir tatap muka langsung.  Untuk Daring dalam satu link atau akun tidak bisa dilakukan pararel namun harus dengan  seri. Setelah diskusi dilakukan dengan seri dimana saat Sub A1 diskusi, Sub A2 terpaksa nunggu diluar ruangan, termasuk Sub B1 bergantian dengan  Sub B2, diskusi  bisa berjalan lancar. Kegiatan Pelatihan Daring kali ini untuk  yang pertama  kalinya, sehingga ada kendala bisa dimaklumi.   
Peserta Diskusi kelas A

Diskusi bisa berjalan dengan baik setelah pola diskusi Sub A1, Sub A2, Sub B1 dan Sub B2 dilakukan bukan dengan  pararel tapi dengan Seri. Selanjutnya utk diskusi penyatuan produk A1, A2 menjadi Produk A serta produk B1, B2 menjadi Produk B juga berjalan lancar.   
Peserta Praktek Sosialisasi di Depan Sesama Peserta

Saat Praktek Sosialisasi pun berjalan lancar, namun mengingat hanya gunakan dua akun maupun dua link, terpaksa tidak semua peserta bisa praktek.  Yang bisa praktek hanya 16 peserta.  Untuk kedepan, dengan 32 Peserta bisa praktek semua pihak DPP LVRI harus siapkan minimum empat Link.
 Waketum DPP LVRI Menutup Pelatihan 

Walau ada  kekurangan disana sini akhirnya kegiatan berjalan sesuai rencana dan ditutup oleh Waketum DPP LVRI Bapak Mayjen TNI (Purn) Bantu Hardjijo, S.IP pada tanggal 14 Februari 2021.  Sebetulnya Pelatihan secara Daring ini akan lebih lancar apabila Tim pengendali atau operator dilibatkan sejak Perencanaan.   Karena pada dasarnya Tim Pengendali atau operator adalah kunci keberhasilan daring.  Bukan hanya sebagai  sekedar alat tapi sebagai Sub Sistem Pelaksana Kegiatan. MERDEKA (disunting oleh Marsda TNI Purn Tumiyo SE)