Hal yang perlu saya sampaikan
Pertama, saya ingin menanyakan apakah benar PPM dibekukan ?
Kedua, saya melihat di Amerika dan negara lain bahwa veteran mereka memiliki kementrian veteran,dan pada dasarnya Legiun Veteran Republik Indonesia pada awalnya dinaungi oleh kementerian veteran. Menterinya saat itu adalah Bapak Juanda. Kementrian veteran ini seharusnya dapat menjadi bagian dalam menjalankan roda pemerintahan ditengah ekskutif dan yudikatif serta parlemen.
Jika saja tidak dihapuskan dengan adanya UU baru yang mengatur LVRI, Ada beberapa hal yang saya ingin pertanyakan. Hal ini karena tidak bisa dijawab oleh veteran-veteran sepuh. Kebetulan saya selalu mengajak mereka berpikir tentang status dan kedudukan mereka. Saya berbicara, menyampaikan pandangan-pandangan saya, kemudian mereka hanya tertegun sambil merenungi masa depan mereka. Beberapa hal ini saya akan utarakan disini dan saya memohon jawaban yang tegas dan berdasar. Entah hal ini apa perlu disampaikan kepada Ayahanda Rais Abin atau seseorang yang paling berjiwa patriot disini. Saya berbicara berdasarkan hak, yakni pewaris cita-cita proklamasi 1945. Bukanlah orang lain, melainkan putra-putri pejuang itu sendiri, bahwa kami adalah golongan ksatria. Bisa disebut kaum, golongan, atau masyarakat khusus, dari 250 juta rakyat Indonesia. Jumlah kami adalah minoritas, karena belum benar2 terdata, keluarga veteran belum benar2 terdata. 74 Tahun kemerdekaan kami keluarga LVRI anaknya sebahgian tak punya sekolah, tak punya universitas,serta jaminan sosial, kecuali gaji orang tua kami tiap bulan sebesar 3 juta rupiah. Kini tunjangan itu tak ada lagi karena orang tua kami telah meninggal. Terima kasih negara, yang telah mengingat dan menghargai jasa-jasa orang tua kami, para veteran dan memberi penghargaan, gaji dan taman makam pahlawan, selesai.
Bapak Rais Abin, semoga pemikiran ini sampai kepada bapak, karena kita berbicara tentang patriotisme, Bela Negara, Cinta Tanah Air. Termasuk kedaulatan terutama KEHORMATAN KAUM VETERAN beserta warisannya. Adanya negara dan bangsa ini, yang adalah warisan mereka, dan saya pribadi menganggap bangsa ini adalah warisan kami. Kata bung Karno revolusi belum selesai,menjadi misteri buat saya,pemikiran-pemikiran terus berkembang. Seiring bertambahnya usia bangsa ini demikian jua pikiran dan semangat kami pun bertambah dan berkembang.
Saya melihat "Nilai dan Harga" dalam bangsa dan negara ini, ayahanda Bapak Rais Abin, saya rasa pemikiran anda dengan orang tua saya serta teman-teman seperjuangan mereka sama. Mereka ikhlas berjuang tanpa harus ada harga yang dibayar demi kemerdekaan 250 juta rakyat Indonesia yang tertindas. Kemerdekaan kini tercapai dan 74 Tahun sudah kita merdeka, ayahanda saya dan teman-teman seperjuangan mereka kini hidup kini telah lanjut usia. Mereka menikmati sisa hidup dan Ridha Allah SWT, yang wafat semoga Masuk syurga sebagai Syuhada. Kini warisan mereka "negeri"menjadi pikiran kami putra-putranya.
Ayahanda ...berbicara tentang cita-cita, proklamasi dan penerus perjuangan 1945, merupakan sebuah arti sangat luas. Para Veteran tugas mereka telah selesai kemerdekaan telah mereka rebut dan mereka berikan pada 250 juta rakyat Indonesia. Saat ini bahkan warga asing turut menikmatinya, NKRI memiliki sistem pertahanan, pemerintahan serta APBN, hingga jadilah sebuah negara. Saya ingin bercerita dimana para pengusaha, WNA dan elite politik mendominasi di negara ini. Sebahagian adalah penduduk, pekerja, PNS dan Buruh, setengahnya adalah penduduk miskin, minimnya pengetahuan. Kami menjadikan bertanya-tanya apakah kami sudah sejahtera apa sengsara ? Preambule pembukaan UUD 1945 dimana kesejahteraan umum, kehidupan yang layak,menjadi bangsa yang cerdas serta ikut menjadi bangsa yg mentertibkan dunia hanya menjadi sloka-sloka pada saat upacara kemerdekaan. Siapa sebenarnya memegang kendali jalannya bangsa ini, dimana sepeda motor saja adalah impor dari negara lain, mobil tak bisa kita buat, bunga dan pinjaman bank yang mencekik. Pengangguran dimana-mana, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar adalah di 14 Ribu Sampai 13 Ribu, hasil bumi mineral dan lain lain, 90 % dikuasai swasta dan asing. Yang saya sedih dalam tubuh veteran dan pemuda panca marga banyak dari pemikiran yg tidak satu arah. PPM diangkat dari yang bukan anak veteran,bahkan ketua veteran banyak yg bukan pejuang kemerdekaan tapi veteran kehormatan.
Ayahanda .. Kemana kita serahkan negeri ini, kepada caleg ? Dimana di daerah saya suara bisa dibeli dan kedudukan menjadi bisnis. Bahkan saya berkata kepada veteran sepuh bahwa mereka harus memiliki sumur minyak dan jatah mineral dalam negeri ini mereka terbingung2. Saya katakan kepada mereka "andalah yang memilik negara ini, karena anda yang mendapatkannya". Sebahgian dari mereka berkata saya ini kurang waras atau siapakah sebenarnya ? Kaum veteran ini, yang tugasnya adalah menjadi generator pembangunan nasional, membangun jiwa,membangun negara,membangun model bangsa,membangun bangunan untuk dan apa tujuannya. Untuk membangun jembatan gedung prasarana pemerintah itu dilakukan PT WIKA, dan BUMN lain. Kemiskinan, kejahatan, kebodohan, intervensi asing adalah musuh yang belum padam. Hal ini terjadi dalam kehidupan sosial kita, saya tahu ayahnda lelah berjuang,tapi marilah kita memeriksa IPM dan taraf hidup negara luar. Dimana listrik air mereka gratis, upah kerja mereka tinggi, buta aksara mereka nol.
Banyak hal dan salah satunya yang terpenting adalah mendata keluarga veteran itu yang pertama, kedua bedakan identitas mereka, screning PPM yang dilakukan LVRI sudah benar ? Saya mengusulkan Kementrian Veteran Kembali dibentuk, anak-anak Veteran wajib didata dan diberi pendidikan khusus, di doktrin tentang Pancasila, bela negara dan patriotisme, yang dengan itu mereka tahu siapa mereka, hak serta kewajibannya. Saya tidak pernah berjuang berperang mengangkat senjata, dahulu peta perangnya jelas, tapi kini perang kami berbeda. Kami berperang dengan angka-angka,dan data.
Ayahanda semoga anda berkenan jika mungkin ada tempat bagi kami mengabdi mencari tahu tentang apa yg sedang terjadi saat ini,serta membangun kesadaran. Sadar apa yang sedang terjadi, karena 350 Tahun yang lalu hanya sebagian kecil saja yang mengetahui bahwa kita terjajah. Sebahagian kecil saja yang menjadi pemberontak yang kini disematkan gelar pahlawan, pejuang dan veteran. Bagi saya kita masih terjajah, kenapa ? Karena kami tak memiliki pekerjaan, jika kami bekerja kepada sebuah perusahaan maka hal itu menjadi sebuah penghinaan bagi kami,karena tanhana dharma mangrwa, tiada pengabdian yang mendua. Kecuali kepada Bangsa dan Kehormatannya serta sesuai kode etik.
Ayahanda kami "panca marga" lima jalan kepemimpinan, disaat proklamasi 1945 dibacakan. Saat itu juga pemindahan kekuasaan dilakukan dengan cara singkat dan para veteran bersumpah setia menjadi penegak dan pembelannya. Kini kekuasaan berada pada segelintir kaum pengusaha dan para tiran. Akankah sampai 100 tahun kedepan tetap seperti ini? Kita tidak tahu kegawatan bangsa ini kecuali dengan melakukan survey,data dan bertanya kemudian hal itu di dokumentasikan. Yang kami perlukan hanyalah perintah.
Ayahanda dengan rasa hormat kami dapat membukukan keadaan negara ini jika Ayahanda Ridha dan merestui. Salam kami putra anda semua. Balikpapan 03 Februari 2020,
Gusti Mahmud » 2020-02-03 21:46:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar