Sebagai Ketua YKPP, selalu presentasi tentang program dalam meng KPR kan Prajurit TNI POLRI. Saat itu YKPP mampu meng KPR kan sekitar 12.000 unit setiap tahun, sedangkan Jamsostek sekitar 6.000 unit dan Bapertarum sekitar 3.000 unit. Padahal kalau dilihat dari Aset, Aset YKPP justru paling kecil diantaran ketiganya. YKPP hanya mempunyai aset sekitar 1,5 T, Bapertarum konon 6 T dan Jamsostek yang paling tinggi. Pola hampir sama yaitu memberikan Pinjaman Uang Muka. YKPP memberikan Pinjaman Uang Muka sebesar 14 jt tanpa bunga, untuk Bapertarum sebesar 3,5 jt dan Jamsostek sebesar 7,5 jt. Baik Bapertarum maupun Jamsostek memberikan Pinjaman Uang Muka dengan Bunga (sekitar 7,5 %).
Penulis setiap ada kesempatan selalu mengusulkan adanya penurunan Bunga KPR untuk MBR, terutama kepada Bank pemberi kredit. Faktanya bunga KPR untuk MBR masih cukup tinggi, diatas bunga kredit yang nilainya diatas harga Rumah Subsidi. Saat itu ada aturan dari Bank , Bunga pinjaman dibawah 50 jt lebih tinggi dari bunga diatas 50 jt. Penulis sempat usul untuk KPR MBR bunganya supaya disamakan saja, namun tidak berhasil. Dari pihak Bank selalu sampaikan bahwa itu pola bisnis Bank.
Dalam berita Kompas.Com tanggal 14 Agustus 2020, Bank BTN memberikan Bunga KPR 4,7 %, sedangkan dalam berita KONTAN.CO.ID tanggal 16 Agustus 2020, Bank BRI memberikan bunga KPR 4,59%. Bunga dibawah FLPP yang saat ini masih 5 %. Penurunan bunga KPR baik dari BTN dan Mandiri dibawah bunga FLPP sebagai promosi dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 75 NKRI ? Atau karena dampak Covid 19 ? Tentunya kedua Bank tersebut yang bisa menjelaskan.
Penulis selalu tertarik kalau baca berita tentang KPR terutama untuk MBR. Sewaktu Jkw meluncurkan Program Sejuta Rumah, penulis membuat konsep bagaimana merumahkan Pegawai Pemerintah bisa mempunyai Rumah Gratis. Konsep masih bisa dibaca dengan membuka, "https://www.propertynbank.com/rumah-gratis-untuk-pns-prajurit-tni-polri/". Konsep tersebut bisa terwujud bila Taspen dan Asabri mendukung, karena kedua Asuransi tersebut kelola uang Pegawai Pemerintah yang dipotong gaji setiap bulannya. Bahkan pada tahun 2017, penulis menyarankan kepada Kasau untuk meringankan Prajurit TNI AU dalam Kredit Rumah. Saat itu TWP TNI AU memberikan kesempatan kepada anggotanya yang pingin mempunyai rumah pribadi dengan pinjaman modal bunga 6%. Penulis menyampaikan bahwa bunga FLPP 5%, dan menyarankan Bunga TWP TNI AU tidak melebihi bunga FLPP. Alhamdulillah saran diterima dan Bunga TWP TNI AU mulai tahun 2018 cuma 3%.
Bunga KPR BTN dan Mandiri saat ini dibawah 5 %, namun masih diatas Bunga TWP AU 3%. Kalau penulis sudah berpikir sejak tahun 2006, semoga bunga KPR FLPP bisa ikuti bunga Bank BTN dan Mandiri dan diikuti Bank
Bank lain yang berfungsi sebagai Bank Penyalur Kredit. Kalau TWP TNI AU bisa membantu anggotanya dengan bunga 3%, tentunya Taspen dan Asabri yang kelola potongan Gaji Pegawai Pemerintah bisa berbuat hal yang sama. MERDEKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar