Minggu, 16 Juni 2024

SAHAM INDUK KOPERASI DI LINGKUNGAN TNI POLRI, LVRI DAN PEPABRI DI BANK NEO COMMERCE PERLU DISELAMATKAN.

Membaca laporan keuangan awal tahun dari Bank Neo Commerce di medsos Investor.id  dan di Bisnis.com penulis sempat kaget.    Bank Neo Commerce adalah jilmaan Bank Yudha Bhakti pada tahun 2020, yang selama ini rugi terus, tiba-tiba di awal 2024 mencatat untung 14,23 M.  Memang prestasi Bank Neo ini sudah diramalkan oleh oleh Novia Widya Utami dalam analisa saham yang dimuat di Ajaib.com.id tanggal 17 Desember 2023.

Dalam Ajaib.com.id tersebut menjelaskan bahwa Bank Yudha Bhakti yang beroperasi mulai 9 Januari 1990, pemegang saham mayoritas adalah 8 Koperasi di lingkungan TNI POLRI.  Disebutkan pemiliknya adalah Induk Koperasi TNI AD, Induk Koperasi TNI AL, Induk Koperasi TNI AU, Induk Koperasi TNI AU, Induk Koperasi POLRI, Induk Koperasi Veteran RI, Induk Koperasi Purnawirawan ABRI, Pusat Koperasi Mabes TNI dan Pusat Koperasi Kemhan. 

Penulis kebetulan pernah menangani YKPP tahun 2006 sd 2009, dimana setiap tahunnya selalu adakan Rapat Koordinasi dengan instansi terkait, dan semua Induk Koperasi maupun Pusat Koperasi yang merupakan penegang saham Bank Yudha Bhakti selalu diundang.   Saham Induk Koperasi dan Pusat Koperasi sebetulnya merupakan pinjaman dari YKPP, dan setiap tahun ada kewajiban untuk dikembalikan dengan menyerahkan sebagian Deviden dari Bank Yudha Bhakti langsung ke YKPP.  

Saham semua Induk Koperasi saat didirikan Bank Yudha Bhakti sama masing-masing sekitar 4.996 lembar atau   6,46 %, sedangkan untuk Pusat Koperasi juga sama masing-masing sekitar 3.747 lembar atau tidak 4,84 % (nilai saham perlembar Rp1000.000,00).   Namun pada tahun 2019 saat bergabung menjadi Bank Neo Commerce, nilai saham dari Induk Koperasi dan Pusat Koperasi secara nominal  ada yang naik, tetapi secara prosentase semua menurun dengan rincian sebagai berikut :

1.  Inkopol  naik menjadi 9,38 M (1,53%) 
2. Inkopal naik menjadi 9,92 M (1,51%) 
3. Inkopau naik menjadi 7,18 M (1,17%) 
4. Inkopabri naik menjadi 6,47 M (1,05%) 
5. Inkoveri turun menjadi 4,58 M (0,74%) 
6. Inkopad turun menjadi 2,76 M (0,45%) 
7. Puskop Kemhan turun menjadi 4,4 M (0,72%) 
8. Puskop TNI turun menjadi 3,4 M (0, 56%) 
Nilai saham Induk Koperasi dan Pusat Koperasi secara total tercatat sebesar 44,78 M. 

Pada  Desember 2023, Bank Neo Commerce tidak lagi mencantumkan saham milik Induk Koperasi maupun Pusat Koperasi dari Lingkungan TNI POLRI, maupun LVRI dan PEBABRI, yang dicantumkan hanya :

1. Public sekitar 58,10 %
2. PT Akulaku Silver 27,32%
3. PT Gozco Capital 8,46%
4. Rockcore Fnance Technology Co.Ltd 6,12%

Mengingat awal tahun 2024, Bank Neo Commerce sudah meraup keuntungan, tidak ada salahnya para Ketum Induk Koperasi maupun Ketum Pusat Koperasi menelusuri kembali saham yang awalnya merupakan saham dari Bank Yudha Bhakti.  Saat gabung Bank Neo Commerce masih tercatat 44,78M, nilai ini masih  cukup besar untuk level Koperasi.  Para Ketum Induk Koperasi dan Pusat Koperasi dari Lingkungan TNI dan POLRI adalah Pejabat Aktif dan dijabat Pati, kecuali untuk Inkoveri dan Inkopabri adalah Purnawirawan.   Oleh sebab itu Para Ketum Induk Koperasi dan Pusat Koperasi perlu berkumpul bersama membahas Saham yang nilainya masih cukup tinggi. 

Bank Neo Commerce saat ini  memiliki 12 lokasi kantor cabang dan ATM di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kantor utama berada di Treasury Tower lantai 60, Kawasan District 8 Lot 28, Jakarta Selatan.   Semoga ide untuk menelusuri saham yang di Bank Neo Commerce yang cikal bakalnya Bank Yudha Bhakti bisa terwujud.  Aamiin (Marsda TNI Purn Tumiyo/mantan Ketua YKPP) , , 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar