Sebetulnya keterlambatan Tapera ini bukan hanya karena Corona, namun sejak awal sudah terjadi kelambatan. Sebagai contoh dalam UU disebutkan paling lambat tiga bulan setelah diundangkan pada 24 Maret 2016, Komite Tapera harus sudah terbentuk, namun faktanya akhir Desember 2016 Pejabat Komite Tapera baru dilantik. inilah Pejabat Komite Tapera :
1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai Ketua
2. Menteri Keuangan sebagai Anggota
3. Menteri Tenaga Kerja sebagai Anggota
4. Komisioner OJK sebagai Anggota
5. Unsur Profesional, sebagai Anggota
Selanjutnya setelah Komite Tapera dilantik, paling lambat enam bulan kemudian terbentuk BP Tapera sebagai Pelaksana Tapera. Kembali Pembentukan BP Tapera mengalami keterlambatan. Pejabat BP Tapera baru dilantik tepatnya tanggal 1 April 2019, mengalami keterlambatan tiga tahun. Adapun susunan Pejabat BP Tapera sebagai berikut :
1. Adi Setianto sebagai Komisioner BP Tapera
2. Eko Ariantoro sebagai Deputy Komisioner Bidang Pengerahan Dana
3. Gatut Subadio sebagai Deputy Komisioner Bidang Pemupukan Dana
4. Ariev Baginda Siregar sebagai Deputy Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana
5. Nostra Tarigan sebagai Deputy Komisioner Bidang Hukum dan Administrasi
Melihat pelantikan Komite Tapera mengalami keterlambatan sekitar 6 bulan, kemudian Pelantikan Pejabat BP Tapera mengalami keterlambatan hampir 3 tahun, tidak menutup kemungkinan operasi BP Tapera akan mengalami keterlambatan. Hal ini bisa dimaklumi karena untuk operasinya BP Tapera masih perlu payung hukum seperti PP maupun PMK. Seperti yang disampaikan oleh Komisioner BP Tapera Adi Setianto yang dilansir Detik Finance tanggal 12 Februai 2020, BP Tapera baru akan mulai operasi akhir emester 1 tahun 2020.
Ternyata belum sebulan pernyataan Komisioner BP Tapera yang diharapkan Semester 1 tahun 2020, Indonesia dilanda Corona yang dampaknya mengganggu roda perekonomian. Bahkan dalam menghadapi Corona ini Presiden mengeluarkan Kepres, PP bahkan Perpu untuk mengatasi dampak Corona. Saat ini kehidupan MBR sebagai sasaran utama Tapera, betul betul dalam kondisi yang memprihatinkan, terutama MBR yang tidak mempunyai Penghasilan Tetap, hal ini pasti akan mempengaruhi jalannya Operasi Tapera. Para MBR ini ibaratnya untuk memenuhi kehidupan sehari hari saja merasa berat, mungkin untuk berpikir beli rumah pasti ditunda terlebih dahulu.
Melihat program sejuta rumah, dimana sasarannya para MBR, dan dari data yang ada peminatnya mayoritas MBR diluar ASN dan TNI POLRI, dengan adanya Corona ini, kemungkinan peminat untuk memiliki rumah sangat menurun. Peluang memang masih ada terutama untuk MBR yang mempunyai penghasilan tetap, namun dengan adanya Corona ini peminat yang mayoritas swasta pasti menurun. Apalagi seperti kalangan swasta banyak yang merumahkan karyawannya. Bahkan dari kalangan Ojol yang merupakan sasaran yang menjanjikan, kalangan mereka merasa terpukul dengan adanya Corona ini.
Memang adanya Perpu no 1/2020, disiapkan stimulus di bidang Perumahan untuk MBR, namun dengan adanya Corona, diperkirakan masih sulit untuk diserap. Walaupun dalam kondisi yang kurang menguntungkan, karena ibarat bayi mau belajar jalan ada musibah, masih ada peluang bagi BP Tapera untuk mengoptimalkan kinerja BP Tapera diantaranya :
1. Waktu yang ada digunakan saksimal mungkin untuk mendorong Kemenpupr mempersiapkan PP (Peraturan Pemerintah) dan segera diterbitkan sebagai payung hukum pengoperasian BP Tapera.
2. Dengan keluarnya PP, BP Tapera segera mempersiapkan Permenpupr, mengingat Ketua Komite Tapera adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3. Selain Permenpuppr, BP Tapera , mendorong Kemenku mengeluarkan PMK, sebagai acuan untuk pengelolaan Dana BP Tapera
4. Perlu sinergi dengan PPDPP, untuk menghindari duplikasi sasaran atau target, karena baik BP Tapera dan PPDPP targetnya adalah Rakyat.
5. Mengingat BP Tapera sudah terbentuk, perlu adanya sosialisasi tentang Tapera, karena di kalangan masyarakat pada umumnya belum mengenal apa itu Tapera.
Semoga BP Tapera sudah mempersiapkan jurus jurus tertentu untuk memulai kinerjanya, sehingga walau ada Corona, tidak membuat pengoperasian Tapera terhadang dan MBR tidak meradang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar