Kamis, 14 Maret 2019

PRASASTI JEJAK SANG PENGINTAI CESSNA 401/402

Sebagai Pilot Pesawat Cessna 401/402, dan sebagai saksi sejarah yang pernah tugas di Skadron Udara 17 dimana pertama kali pesawat tersebut ditempatkan dan di Skadron Udara  4 sebagai tempat terakhir ditempatkan, merasa terpanggil untuk membuat tulisan supaya sejarah tidak terputus.   Sewaktu ada instruksi Kasau Marsekal Hadi Tjahyanto untuk menempatkan Pesawat Cessna 401/402 di Museum Dirgantara di Yogyakarta medio 2017, sebagai pilot pesawat tersebut saya ikut menyampaikan masukan kepada beliau.  Masukan saya sampaikan karena Kasau memberikan Konsep Logo Skadron di Pesawat ada 4 logo yaitu Logo Skadron Udara 17, Skadron Udara 2, Skadron Udara 4 lama dan Skadron Udara 4 baru.   

Sebagai pilot Pesawat Cessna 401/402 yang pernah di Skadron Udara 17 dan Skadron Udara 4, saya menyampaikan masukan bahwa pesawat tersebut tidak pernah ditempatkan di Skadron Udara 2.   Dari Skadron Udara 17 langsung ke Skadron Udara 4, kebetulan di detik detik perpindahan saya masih aktif menerbangkan pesawat tersebut, saat itu  pesawat tidak di parkir dalam hanggar Skadron Udara 17 lagi,  namun diparkir disamping Skadron Udara 2.   Dengan masukan ini akhirnya Kasau memberikan Surat Tugas untuk menelusuri Sejarah Pesawat 402/402 dengan Surat Tugas No Sgas/29/XII/2017.

Dalam Surat Tugas tersebut nama nama yang dicantumkan sebagai Nara  Sumber adalah :

1. Marsdya TNI Purn Ian Santosa Perdanakusuma
2. Marsda TNI Purn Djoko Sasetyo
3. Marsda TNI Purn Mulyanto
4. Marsda TNI Purn Tumiyo
5. Marsda TNI Purn Yushan Sayuti
6. Marsda TNI Purn Sru Ascaryo
7. Marsda TNI Purn Chaerudin Ray
8. Marsda TNI Purn Agus Barmas
9. Marsda TNI Purn Sudipo Handoyo
10. Marsma TNI Purn Gardjito Bismo
11. Marsma TNI Purn Soeharjanto
12. Marsma TNI Purn Suharso
13. Kpt Purn Ratih Kusuma
14. Kpt Purn Oto Sigit
15. Kpt Purn Pengkuh Hardjo
16. Kpt Purn Sariyanto

Dalam kesepakatan dari para sesepuh dan senior, saya ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan tugas untuk menelusuri sejarah tersebut.  Sebagai Prajurit walau sudah purnawirawan saya tidak bisa menolak kesepakatan tersebut, akhirnya saya membentuk tim kecil, itupun juga hanya komunikasi dengan WA.  Tentunya yang saya ajak dalam tim kecil para yunior namun selalu meminta restu kepada sesepuh dan senior, juga melalui komunikasi by WA.  Begitu ada restu dari Kassu saya langsung membuat WAG  yang berjalan sampai sekarang. 

Sebetulnya sambil  menunggu surat tugas, saya bersama tim kecil sudah menelusuri sejarah Pesawat Cessna 401/402. Dimulai cek dokumen ke Skadron Udara 2 serta menghubungi para Kadishar Skadron Udara  2 dari Angkatan 71 sd 76, smua menyatakan bahwa Pesawat tersebut tidak pernah menjadi kekuatan Skadron Udara 2.  Bahkan dari Tamtama  Titik Bekal Skadron Udara 17 yang menangani suku cadang Pesawat Cessna 401/402, yang  juga ikut pindah ke Skadron Udara 4, sejak awal titik bekal tidak dipindah ke Skadron Udara 2.  

Selain menelusuri sejarah Pesawat Cessna 401/402 , Tim Kecil mengusulkan adanya Prasasti yang memuat nama nama pilot yang menerbangkan pesawat tersebut.   Ide ini saya sampaikan kepada Kasau dan beliau langsung setuju .   Mungkin para sesepuh dan senior ada yang belum tahu siapa dibalik adanya Prasasti ini ? Marsda TNI Purn Sudipo Handoyo sebagai Pelaksana di Lapangan untuk Pembuatan Prasasti, dan Kpt Purn Pengku Hardjo sebagai Pelaksana Penggalang Dana.   Pembuatan Prasasti ini memerlukan Dana sekitar 50 juta berdasar proposal Pembuat Prasasti, karena Prasasti terbuat dari Perunggu dan memuat nama seluruh Pilot Cessna 401/402.  Dalam Prasasti memuat 139 Pilot dari Angkatsn 60 sampai dengan Angkatan 89. Prasasti ini merupakan satu2nya yang memuat nama nama pilot yang ada di Museum Dirgantara di Yogya.

Saya sebagai Ketua Panitia Kecil selalu melaporkan Perkembangan pembuatan Prasasti kepada Kasau, bahkan Kasau menyampaikan apabila kekurangan dana akan menutup.   Alhamdulillah atas kegigihan Kpt Purn Pengku Hardjo didukung adik adik yang terbang diluar, semua kebutuhan dana bisa dicukupi tanpa dukungan dari Kasau.  Yang membuat saya terharu , dari adik adik minta para sesepuh n senior tidak perlu memikirkan masalah dana.

Di saat Panitia kecil menyiapkan Prasasti dan sesuai petunjuk Kasau bahwa penyerahan Pesawat Cessna di akhir Desember 2017, tiba tiba ada instruksi akan dilaksanakan awal Desember 2017.   Terus terang Panitia Kecil kelabakan karena dari Pembuat Prasasti menyanggupi minggu ketiga Desember 2017 baru selesai.   Namun Marsda TNI Purn Sudipo Handoyo tidak kekurangan akal, minta kepada Pematung untuk membuat dumy Prasasti yg terbuat dari mika,  dibuat persis seperti dari tembaga.  Prasasti dari Mika bisa dicetak dalam hitungan hari dan dicat  seperti perunggu.  Akhirnya Prasasti  Prasasti yang ditanda tangani Kasau saat Peresmian Penyerahan Pesawat Cessna 401/402 tgl 8 Desember 2017 bukan Prasasti yang asli.  

Demikianlah Jejak Prasasti Sang Pengintai Cessna 401/402 penuh liku liku dan Alhamdulilah anak Walet sebagai Tim Kecil tidak mengecewakan para sesepuh dan senior dalam menyiapkan Penyerahan Pesawat Cessna 401/402 ke Museum Dirgantara di Yogyakarta (Marsda TNI Purn Tumiyo)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar