Satu-satunya bukti Mbah Sarno pernah ikut Operasi Dwikora
Kehidupan Mbah Sarno memang memprihatinkan bahkan di medsos, diberitakan tinggal di bekas kandang ayam. Sebagai putra Gunung Kidul setelah membaca berita di medsos, penulis hubungi Ketua Cabang LVRI Gunung Kidul untuk mengecek kebenaran berita tersebut. Ternyata benar adanya. Bahkan Ketua Cabang LVRI Gunung Kidul kirim foto saat bertemu Mbah Sarno.
Selain kontak dengan Ketua Cabang LVRI Gunung Kidul, penulis juga kontak Bapak Djangkung Sudjarwadi yang kebetulan barusan menerima Bintang LVRI dari Ketum DPP LVRI. Pak Djangkung kebetulan juga putra daerah dari Gunung Kidul. Awalnya Pak Djangkung akan merehab rumah Mbah Sarno, namun Pangdam Diponegoro sudah lebih awal ambil alih. Namun Pak Djangkung selama rumah dalam rehat menanggung semua kebutuhan Mbah Sarno termasuk penampungan sementara.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Dedy Suryadi menepati janjinya untuk merehab rumah Mbah SarnoSarno. Awal September 2024 rumah Mbah Sarno mulai direhab, rumah lama dirobohkan dan dibangun rumah baru. Bangunan diselesaikan dalam dua bulan dan tanggal 4 November 2024 secara, simbolis rumah diserahkan kepada Mbah Sarno.
Dalam penyerahan rumah secara simbolis dan penyerahan kunci, Pangdam IV/Diponegoro juga menyerahkan Piagam Veteran Pembela Kemerdekaan. Proses pengurusan Piagam Veteran sebetulnya sudah sejak tahun 2014, dan akhirnya pada baru terwujud pada tanggal 4 November 2024.
Di usia 84 tahun akhirnya Mbah Sarno menerima Rumah Baru dan Piagam Veteran Pembela Kemerdekaan RI. Tentunya semuanya itu akan meningkatkan kesejahteraan mbah Sarno pada khususnya dan para Veteran pada umumnya. Semoga semakin banyak para Pejabat peduli kepada Veteran Republik Indonesia, yang faktanya kesejahteraannya perlu mendapat perhatian. (Disunting oleh Marsda TNI Purn Tumiyo/Kadep Kominfo DPP LVRI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar