SEJARAH HARI VETERAN NASIONAL
Masyarakat Kota solo pasti akan bangga kalau mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta yang terjadi pada tanggal 7 Agustus 1949 dan berakhir 10 Agustus 1949. Serangan Umum ini merupakan perlawanan masyarakat Solo sebagai respon atas Agresi Militer Belanda II yang menduduki Kota Solo. Kemarahan masyarakat Solo karena Belanda melanggar Perjanjian Room-Royen Mei 1949 telah menhasilkan kesepakatan dihentikan permusuhan, namun Belanda secara licik selalu melanggar perjanjian tersebut. Pertempuran 4 hari 4 malam merupakan perlawanan masyarakat Solo, yang klimaknya terjadi pada tanggal 10 Agustus yang dipimpin sendiri oleh Komandan Brigade V/Panembahan Senopati Letkol Ignatius Slamet Riyadi.
Serangan Umum besar besaran yang dipimpin langsung Letkol Ignatius Slamet Riadi dari segala penjuru, membuat Belanda makin terdesak, akhirnya terjadi perundingan antara Belanda dan Indonesia dimana pihak Belanda diwakili oleh Kolonel Ohl dan pihak Indonesia diwakili oleh Letkol Slamet Riyadi. Salah satu isi perundingan adalah kesepakatan yang ditanda tangani Kolonel van Ohl dari pihak Belanda dan Letkol Slamet Riyadi adalah Penyerahan Kota Solo akan dilaksanakan dalam bulan itu juga (Agustus 1949).
Penyerahan secara resmi wilayah SoLo dilakukan komandan pasukan Belanda Kolonel Ohl kepada Letkol Ignatius Slamet Riyadi disaksikan Mayor Jendral F. Molunger pada tanggal 12 Agustus 1949 di stadion Solo disaksikan semua pihak. Setelah peperangan berakhir maka Presiden Soekarno mengeluarkan statement mulai hari ini kamu kamu para pejuang saya namakan VETERAN.
Untuk mengenang Serangan Umum Suarakarta , didirikan monumen 45 Banjarsari yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam tahun 1976. Selanjutnya sesuai Kepres No 30 Tahun 2014, ditetapkan bahwa tanggal 10 Agustus sebagai Hari Veteran Nasional. (April 2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar