Minggu, 22 Desember 2024

PARA PURNAWIRAWAN BAGAIMANA GAJIMU

Untuk keempat  kalinya penulis menuangkan kesejahteraan untuk Para Purnawirawan.  Pertama pada tahun 2018 dimana saat itu selama Presiden Jkw menjabat, belum pernah ada Kenaikan Gaji untuk Para Purnawirawan.   Saat itu  uneg-uneg penulis tuangkan di Blog Pribadi dengan judul http://tumiyohaji.blogspot.com/2018/06/konsep-surat.html. Ada rasa tersanjung karena ada politisi yg meneruskan uneg-uneg dengan menulis surat terbuka kepada Presiden Jkw dan penulis dokumen kan di Blog Pribadi http://tumiyohaji.blogspot.com/2018/08/srt-rsn-ke-presiden.html.  Penulis bersyukur akhirnya Presiden Jkw dalam Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 2018 menaikan Gaji Purnawirawan sebesar 5% TMT 1 Januari 2019. Ketiga

Walaupun Gaji Purnawirawan sudah naik 5%, namun ternyata gaji masih dibawah UMR DKI.  Penulis kembali menuangkan di Blog Pribadi untuk yang Kedua kalinya dengan judul http://tumiyohaji.blogspot.com/2021/09/dampak-gaji-pokok-tidak-naik-gaji.html.   Kembali penulis bersyukur ada Tokoh Masyarakat yang peduli dan buat tulisan di media dengan judul https://jurnalpatrolinews.co.id/nasional/eko-galgendu-jokowi-jangan-sampai-terkesan-habis-manis-sepah-dibuang/.   Eko Galgendu adalah Ketua Umum GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) merasa prihatin dengan kondisi kesejahteraan para Purnawirawan.  

Yang ketiga menuangkan di Blog Pribadi dengan judul http://tumiyohaji.blogspot.com/2022/08/harapan-para-purnawirawan.html.  Dalam tulisan tersebut penulis mendukung usulan Ketum PPAD Letjen TNI Purn Doni Monardo dalam Silatnas Silatnas yang dihadiri Presiden Jkw.   Ketum PPAD mengusulkan tunjangan Pensiun Purnawurawan dinaikkan.   Walau Respon Jkw relatif lambat namun tahun 2023 Jkw menaikan Gaji Purnawirawan TMT 2024 sebesar 8 %.

Membaca Kompas. Com tanggal 14 Desember 2024, penulis tergugah kembali menuangkan di Blog Pribadi untuk yang Keempat kalinya, karena UMR di beberapa daerah mengalami kenaikan di tahun 2025.   Dalam berita tersebut inilah data UMR nya :

a. DKI Jakarta: Rp 5.396.761.
b. Kabupaten Bogor:  
Rp 4.877.211 
c. Kota Bogor: Rp Rp 5.126.897
d. Kota Depok: Rp 5.195.720 
e. Kabupaten Tangerang: 
Rp 4.901.117 
f. Kota Tangerang: Rp 5.069.707 g. Kota Tangerang Selatan: 
Rp 4.900.000 
h. Kota Bekasi: Rp 5.690.752 
i. Kabupaten Bekasi: 
Rp 5.558.514

Penulis tinggal di Jakarta, dengan kenaikan gaji TMT Januari 2024 sekitar 8 %, penulis merasakan masih jauh dari harapan.   Gaji penulis masih dibawah UMR Jakarta, penulis seorang Purnawirawan Bintang Dua dengan gaji Rp 4.951.000,00. Kebetulan penulis mempunyai temen bermain saat dikampung, namun purnawirawan Bintara, ternyata gaji pensiunnya Rp 2.059.000, jauh dibawah UMR Jakarta.  Kondisi kesejahteraan para Purnawirawan apakah tidak akan berubah?  Selalu dibawah UMR. 

Tulisan kali ini sebetulnya sama dengan tulisan-tulisan sebelumnya, intinya gaji para Purnawurawan belum memenuhi standar kehidupan masyarakat.  Kalau gaji Purnawirawan Bintang Dua masih dibawah UMR Jakarta, apalagi gaji Purnawirawan Bintara yang seumuran penulis jauh dibawah UMR Jakarta.   Sebelum Pemerintahan Jkw, gaji Purnawirawan tidak jauh dari UMR Jakarta, bahkan gaji Penulis selalu diatas UMR, tapi di era Jkw seperti tidak ada perhatian.   Fakta era SBY selama 10 tahun Gaji naik 115 % tapi era Jkw hanya naik sekitar 13 %.

Semoga di era Prabowo akan perhatikan Gaji para Purnawirawan, paling tidak menyamai UMR Jakarta.   Menteri Kabinet Merah Putih banyak yang dari Purnawirawan TNI maupun POLRI, bahkan tidak sedikit yang dari TNI POLRI yang pensiun dini, dengan membaca tulisan ini tergugah untuk meningkatkan kesejahteraan Purnawirawan,, Aamiin (Marsda TNI Tumiyo/Kadep Kominfo DPP LVRI/Mantan Dewas Perum Perumnas/Mantan Ketua YKPP) 

Senin, 09 Desember 2024

SERAH TERIMA PIMPINAN VECONAC DARI SAFVL KE LVRI

VECONAC (Veterans Confederations of Asean Countries) sebagai Organisasi Veteran Negara Asean,  tahun 2025 LVRI akan sebagai Pimpinannya.   Serah terima kepemimpinan tersebut dilaksanakan pada Sidang Dewan Eksekutif (Executif Board Meeting) ke 36 dan Sidang Umum (General Assembly) ke 23 Veconac di Singapore tanggal 25 - 26 Juli 2024.   Sebelum acara Serah Terima Kepemimpinan Veconac, seluruh delegasi mengikuti acara Sidang Dewan Eksekutif ke 36 pada tanggal 25 Juli 3024, yang agendanya sebagai berikut :
a. Welcome dan Roll Call oleh Sekjen Veconac
b. Pidato Pembukaan oleh Presiden Vecona
c. Presentasi Video
d. Pembahasan Agenda Rapat Dewan Eksekutif ke 36
e. Pembahasan Rancangan/Draft Resolusi pada WCM ke 6 Sidang GA ke 23
f. Pengesahan Rancangan/Draft Resolusi EBM ke 36.

Selanjutnya pada Sidang Umum/General Assembly (GA) Veconac ke 23 pada tanggal 26 Juli 2024 dengan agenda :
a. Membahas dan mengadopsi agenda Sidang Umum (GA) Vevonac ke 23
b. Membahas dan mengesahkan Joint Communique EBM ke 36
c. Country Report oleh masing-masing delegasi peserta GA ke 23
d. Laporan Sekjen Veconac
e. Laporan Bendahara Umum Veconac
f. Penandatangan Joint Communique oleh masing-masing Ketua Delegasi
g. Sambutan Penutup oleh Presiden Veconac 
Para Ketua Delegasi Veconac

Akhir Sidang EBM ke 36 dan Sidang GA ke 23, dilanjutkan Serah Terima Kepemimpinan Veconac dari Presiden Veconac 2024 (SAFVL/Singapore) kepada Presiden Veconac 2025 (LVRI/Indonesia.   Serah terima tersebut dari Presiden Veconac 2024 Brigjen (Purn) Wiston Toh kepada Presiden Veconac 2025 Letjen TNI Purn HBL Mantiri.  Selain serah terima Presiden Veconac, juga diikuti serah terima Sekjen Veconac 2024 Letkol (Purn) Tan Swee Kee kepada Sekjen Veconac 2025 Laksdya TNI Purn Djoko Sumaryono termasuk serah terima Bendahara Umum Veconac 2024 Mayor (Purn) Frank Chang kepada Bendahara Umum Veconac 2025 Brigjen TNI Purn Rochadiyat.




Serah Terima Presiden Veconac dari Singapore ke Indonesia

Dengan adanya serah terima kepemimpinan Veconac dari SAFVL/Singapore kepada LVRI/Indonesisa, berarti LVRI  pada tahun 2025 mempunyai hajat besar sebagai tuan rumah Veconac.   Akan mengadakan Sidang Dewan Eksekutif ke 37 dan Sidang Umum ke 23 yang mengundang semua 10 Negara Asean sebagai Anggota Veconac.   Tugas ini jelas tidak ringan, selain perlu persiapan juga perlu dukungan yang tidak sedikit.   Semoga pemerintah mendukung dengan APBN dan acara berjalan lancar (Departemen Khusus DPP LVRI)


MENGENAL LOGIKA SYLLOGISME & LOGIKA DEONTIK DALAM PERTIMBANGAN HUKUM

Semua Sarjana Hukum (law graduates) pasti tahu bahwa  logika Syllogisme dibangun atas 3 (tiga) komponen, yakni : 
a. Premis  mayor
b. Premis minor  dan 
c. Konklusi. 

Sebagai contoh : Semua mahasiswa yang tinggal di komplek perumahan Kemang Pratama adalah mahasiswa Universitas Trisakti (premis mayor). Susanto Raharjo adalah mahasiswa yang tinggal di komplek perumahan Kemang Pratama (premis minor). Susanto Raharjo adalah mahasiswa Universitas Trisakti (konklusi).   Cara berpikir dengan menggunakan pola logika Syllogisme ini menarik suatu kesimpulan (konklusi) secara deduktif yakni menarik suatu kesimpulan (konklusi) dari yang umum ke yang khusus.   Di dalam perkara yang diperiksa oleh hakim, yang umum tersebut adalah hukum yang berlaku (Ius constitutum = positief recht), sedangkan yang khusus adalah fakta hukumnya atau peristiwa hukumnya (rechtsfeiten). 

Pada dasarnya (basically), hakim di dalam memutus suatu perkara (baik perkara pidana, perkara perdata dan perkara2 lainnya), selalu berpegang atau berpedoman pada pola logika Syllogisme.  Langkah tersebut untuk mengetahui, apakah suatu tindakan hukum  (rechtshandeling) yang berakibat hukum (rechtsgevolg).  Dalam arti yang telah dilakukan oleh subyek hukum (baik yang natuurlijke persoon maupun yang rechtspersoon). Secara yuridis dianggap / dikategorikan sebagai perbuatan yang Rechtmatige  atau Onrechtmatige  jika dikaitkan dengan hukum yang berlaku  (Ius constitutum = Positief recht).   Atau dapat juga dikatakan, apakah tindakan / perbuatan tersebut akan dianggap Wederrechtelijk  atau tidak.


Namun, disamping pola logika Syllogisms, hakim di dalam pertimbangan hukum (ratio decidendi) di dalam putusannya juga menggunakan pola logika Deontik yang menolak cara bekerjanya pola logika Sylligisme. Pola logika Deontik pada intinya menyatakan bahwa bahwa tidak semua permasalahan hukum (legal issues) dapat dipecahkan dengan cara berpikir Syllogisme. Sebagai contoh : Semua pelaku tindak pidana pembunuhan harus dihukum (premis mayor). Si A telah membunuh B (premis minor). Oleh karena itu, A harus dihukum (konklusi). Menurut cara berpikir Deontik, pola logika Syllogisme tersebut harus ditolak karena berdasarkan fakta hukum (rechtsfeit) yang terungkap, ternyata si A tersebut sakit ingatan (gila).

Sebagai kebalikan Pengambilan Kesimpulan (Konklusi) dengan cara Deduksi  adalah Pengambilan Kesimpulan dengan cara Induksi  yakni pengambilan kesimpulan dari yang Khusus ke yang Umum. Cara ini digunakan di dalam penelitian-penelitiian Empiris yang Obyek penelitiannya adalah gejala-gejala alam atau gejala-gejals sosial yang wujudnya adalah : sikap (attitude), perilaku (behaviour), dan tindakan (action) manusia sebagai makhluk sosial.

Undang-Undang adalah produk hukum dari hasil penelitian Empiris  yang kemudian digunakan oleh hakim sebagai landasan yuridis di dalam pertimbangan hukum dari putusan hakim.  Tentu saja undang-undang  akan dijabarkan di dalam peraturan-peraturan  pelaksanaanya yang merupakan produk derivatif  dari undang2 tersebut.  Konklusi  : Hakim di dalam memeriksa dan memutus perkara, menggunakan pola logika Syllogisme dan pola logika Deontik yang pengambilan kesimpulannya ditarik dari yang Umum  ke yang Khusus (Deduksi).   Oleh Dr. Sunami, S.H, M.H, Law Offices AMIR SYAMSUDIN & PARTNERS

Sabtu, 07 Desember 2024

DAFTAR ULTAH RB

DAFTAR ULTAH WARGA RB 

JANUARI 


1. B. Heriyanto, tgl 16**
2. Subiyanto, tgl 5**
3. Herman Prayitno, tgl 9,**
4. Chauli Marwan, tgl 10,**

II. FEBRUARI

5. Fachrudin Said, tgl 1,**
6. Marcus Sudiro, tgl 2**
7. Ella Kastella D, tgl 2 **
8. S.Simargolang, tgl 2**
9. Ismunadji, tgl 3,**
10. Gadiono, tgl 8**
11. Purnomo, tgl 9**
12. Are Prasetyo, tgl 10,*

13. B.Haryoto, tgl 14**
14.  Legowo P, tgl 16,**
15.  Sam Sudihardjo, tgl 20**

III. MARET

16. Rudolf P, tgl 5**
17. B. Sumardiyono, tgl 5,**
18. Endun , tgl 5 **

19. Sumardjan BS, tgl 23**
20. B.Haryanto, tgl 30**

IV APRIL


21. B.Triwahyono tgl 4,*

22. Sis Anwar, tgl 11,**

23.  Tridjoko tgl 14,*

24. Putut Subagyo, tgl 16,**
25. Setyo Kartono, tgl 21**
26. Priharto, tgl 27,**
27. Hartawa M, tgl 27**

V. MEI 

28. Wahono, tgl 4,**
29. S. Cokrosuharto, tgl 4,**
30.  Soekanto TM, tgl 5**
31. Toto Riyanto, tgl 5,**
32. Suyitmadi, tgl 20**
33.  Heru Baskoro, tgl 30,**

VI. JUNI 

34. Brotowiyono, tgl 10**

35. Suyanto, tgl 12**
36. Iswahyu, tgl 20**

37.  Sridadi, tgl 23,**
38.  Budi Sanyoto, tgl 23,**

VII JULI 

39. Sutoporanto, tgl 11**
40. Wresniwiro, tgl 19,**
41. Daromi, tgl 25**

VIII AGUSTUS,

42. Prasetyo, tgl 5,**
43. Subardjo, tgl 10,*
44. Suminar Hadi, tgl 20**

45. Kumbiyono tgl 20**

IX SEPTEMBER,

46.  Sri Humastowo, tgl 1**

47. Chris Hartoyo, tgl 9**
48. P.Trimanto, tgl 12**

49. Mulyanto, tgl 14,**

50. B. Budiono, tgl 26**
51. Zuwirman Basir, tgl 29**

X OKTOBER 

52. Sholeh Tridjoko, tgl 5**
53. Obeth K, tgl 6**
54. Radjanson, tgl 10.**
55. Zaenal Abidin, tgl 14,**
56. F. Budi Hartanto, tgl 24**
57.  Ari Widyobroto, tgl 27,**
58. Tumiyo, tgl 31,**

XI NOVEMBER,

59.  Victor S, tgl 2,**
60.  Wifaq Santosa, tgl 6**
61. Partono, tgl 9**

62. Titus Suwondo**

63. Radimin, tgl 15,**

64.  Wasyim Kahar, tgl 27**

65.  Sudarsono, tgl 27**
66. Slamet Sugiono, tgl 28**

XII DESEMBER,

67. Djoko Suyanto, tgl 2,**
68. Imam Sudjono, 4,**
69.  Agus Mudigdo, 9,**
70. Muyanto, tgl 12**
71.  Budiman, tgl 12,**